Asalamualaikum.
Nama A. BASRI. Saya Lahir di Tanjung Palas, Dumai 15 Mei
1967. Ayah bernama Abdul Muthalib, beliau adalah ulama, pejabat, P3NTR selama14 tahun, di Tanjung Palas dan Dumai. Beliau masuk Dumai tahun
1951 termasuk salah satu pembuka kampung
Tanjung Palas, yang sekarang berada didalam wilayah kilang Pertamina.
Orang tua saya kedua dua
nya berasal dari Rohil yang kerah susu
galur nya berasal dari Bukit batu dan Siak Sri indrapura, pindah ke Dumai tahun 1951 (Tanjung palas).
Emak saya nama
MAIMUNAH, seorang ibu yang sederhana dan
sangat penyayang yang memiliki 7 orang anak, saya anak ke 6. Setelah habis
tanah kami diganti rugi pertamina, tahun 1978 kami hijrah ke sei mesjid
(purnama). Tahun1976 saya masuk sekolah SD
langsung kelas 2. Saya tak pernah kelas
1. 3 bulan kelas 2 saya langsung di pindah kan kelas 3 dan seterusnya
Saya sekolah
menengah di SMP lengkap(smp 4 sekarang) kemudian
pindah ke pesantren ASSADADIAH Garut - Jabar,
yang kemudian bergelar ustadz .BASRI. Itulah perkerjaan saya sehari sekarang.
Saya kenal
musik sejak umur 7 tahun, di umur itu saya sudah bisa main biola, dan pada thn1981 bergabung dengan sebuah group musik, OM Melgis group. Dari
situlah bakat saya membesar sehingga seluruh alat musik bisa saya main kan, di
antara nya Bass, drum, dangdut, seruling, orgen, biola, gitar. Bahkan tahun 2006
saya berhasil meraih juara 2 biola se Riau, piagam penghargaan, banyaklah yang
sudah diperoleh.
Pada tahun
2010 saya bentuk QM (Qasidah Modern) ADUPA group, yang saya pimpin sendiri. Saya juga mengajar musik melayu
di berbagai sekolah di Dumai. Tapi yang menetap hingga sekarang saya mengajar music di SMK
FARMASI UNRI.
Suka duka
saya dalam meniti karir
Dulu, group
musik tu tak banyak seperti sekarang. Kalau
ada yang ingin ikut dalam group tersebut
adalah orang pilihan. Saya dipilih karna
lulus tes bergabung bersama OM (Orkers Melayu) Melgis group dibawah pimpinan NURSISS M. Disebut Melgis karena personil nya
terdiri dari suku melayu dan bugis disinkat
mMelgis. Disinilah saya sangat mengenal apa itu Orkes melayu, walau tempat
latihan jauh sekali, dengan penuh semangat tak megenal lelah, bersama rekan rekan
yaitu: Rusli Burhan SAg (yang sekarang pimpinan Kharisma group), Syamsudin SH, MH, mantan DPR D Tangerang, dan lain lain. Dulu tahun 1986 the MELGIS group cukup
populer jop nya atau orderan keliling pulau Rupat , Rohil, Bengkalis dan
daerah lain nya sampai tahun1993.
Pada tahun
1990 bersama MUFTI EDAM (alm) dalam
Sanggar Dayang Senandung, saya ikut
serta meng arensmen lagu beliau, di antara nya : zapin wasiat, gadis melaka, merbau bersimbah darah,
dll. Kemudian bersama Nurham yahya,
(alm) Suhamdi (alm) sama sama membuat
lirik asli lagu laksamana raja di laut.
Cukup banyak
sanggar saya lalui kemudian saya bergabung juga sebagai penata musik disanggar
selodang mayang pimpinak Suhamdi Sn.
Seniman yg
paling akrab dan yang paling banyak membimbing adalah Muhti E.Dam, Nurham yahya, Abdul Hamid, walau pun kami
berbeda jenre, saya lebih ke dangdut, mereka melayu tradisi tapi kami selalu bersama dalam berkarya membuah kan lagu. Tapi mereka telah dulu
pergi semoga karya mu tetap jadi acuan untuk generasi seterus nya.
Berkesenian
pada zaman dulu dan sekarang itu dsama saja, tekun berkarya dan berkarya
sehingga menghasilkan buah dari ketekunan.
Beda nya
dulu tak banyak media seperti sekarang
,yang mampu membuat kita
populer dalam waktu singkat. Pagi acara
malam dah masuk Tv.
Dan sampai
saat ini banyak group yang saya jadi pensata musik nya. Saya sering juga bersama
PADEPOKAN BAMBU, pimpinan Tantri Subekti mengagarap lagu religi dan lain lain.
Para pelaku
seni atau pegiat seni di Kota Dumai saat ini cukup berpotensi, namun harus mandiri, tanpa
ada topangan dari pihak yg memodali.
Kami para seniman sangat besar pengharapan agar DKD bisa menjembatani langkah
kami para seniman untuk lebih maju ke depan dalam memajukan seni budsaya,
sehingga tercipta nya karya karya yang bermutu bermanfaat adanya. Saya sebenarnya
sudah 4 priode bergabung bersama DKD. Di
priode sebelum saya di komite yang berbeda yaitu musik tradisi dan modern. Tapi
di Teras punak ini saya ditunjuk untuk bertanggung jawab pada musik religi.
Menurut hemat saya ini memang tugas yang berat. Dari dulu sudah biasa dengan
yang berat. Ya Jika berat kita pikul bersama.
Tapi saya adalah salah seorang mubaligh /ustazd yang
aktif PMD, MDI, NU. Pengisi Khutbah, di mesjid
mesjid disetiap hatr jumat dans
ebagainya. Mungkin itulah barang kali yang menjadi pertimbangan
ketua umum DKD untuk meletakkan tanggung jawab ini pada saya.
Kita
berharap pada pemerintah agar kiranya
selalu lah hendak nya memberi kan apa yang sepatut nya yang dibutuh kan oleh
para seniman, para pelaku seni serta pegiat seni tolonglah kami dalam setiap
pergerakan kami dalam memaju kan seni dan budaya di Kota Dumai ini.






















