Dumai adalah kota dimana saya di besarkan bukan dilahir kan...Dumai adalah antara perjuangan dan kehidupan di mana saya sampai di masa ini.

Masa kecil bagi saya adalah masa yang sangat
membahagiakan...walau terlahir di dalam keluarga yang sangat sederhana namun
masa itu mampu membuat hidup ini berwarna...Elly kecil dilahirkan di kota
rengat dari rengat pindah ke tembilahan di mana kota itu di juluki kota seribu
parit....Elly kecil memulai sekolah TK nya di sana... (Tambilahan) Namun karna
faktor harapan untuk hidup layak di kota lain
umur 5 tahun Elly kecil di bawa
hijrah ke Kota Dumai
Umur 6 tahun Elly kecil
memulai sekolah dasar di SD Islam yang terletak di jalan Datuk
laksamana..yang di masa itu terkenal dengan nama SD Al-Huda karna berdekatan
dengan mushalla Al-Huda...mengahabis kan sekolah dasar di sana dengan nilai yang
cukup membanggakan kedua orang tua...di karenakan sejak kelas satu sampai dengan
kelas enam sekolah dasar ...mendapat juara satu umum...bahkan di kelas tiga sudah
diperacayakan untuk membantu guru kelas mengajar adek kelas .
Namun di masa SMP seorang Elly yang mempunyai nilai bagus
hanya bisa masuk ke sekolah swasta di karenakan terlambat masuk sekolah
negri...padahal di kala itu SMPN 1. Yang dikepalai oleh bapak Harahap menjamin
bahwa ketika itu elly akan bisa masuk dengan mudah disana dikarenakan nilai yang
bagus...tetapi karena orang tua berkehendak lain...mau nya Elly...bersekolah
agama di kampung halaman...jadi angan angan mau masuk SMPN ketika itu hanya
menjadi igauan.
Tamat SMP swasta ini Elly kecil menyambung ke sebuah sekolah
SMA swasta juga yang ada di kota Dumai...sekolah swasta yang kala itu cukup
paforit juga...di sana Elly memulai debut nya sebagai seorang Elly yang
beranjak remaja...mengikuti kegiatan yang di adakan sekolah dengan luar
biasa...bela diri lomba baca puisi...dan
lomba mengarang cerpen(cerita pendek) semua di ikuti dengan hasil yang
memuaskan .
Saya adalah seorang ibu dari seorang putra...Bela diri
adalah karir yang membuat saya lebih di kenal banyak orang di kota Dumai
ini...di kelas satu SMA saya sudah menggeluti karir ini ...di awali
pertandingan dalam kota... Setelah itu tingkat daerah...untuk karir nasional
saya sampai di tingkat PRA PON...mewakili KEMPO ( PERKEMI...ATAU LEBIH DIKENAL DENGAN
NAMA PERSAUDARAAN KEMPO INDONESIA.) Menjadi pelatih Daerah terakhir membawa
nama KABUPATEN PELALAWAN...menjadi Juara umum dua...tingkat propinsi...
Sekarang karir saya di bela diri Kempo masih berjalan saya
bergerak di sekolah sekolah mengisi exschol bela diri Kempo.
Dan didalam memulihkan ekonomi keluarga saya adalah termasuk
orang yang tak suka berpangku tangan...saya suka bekerja apa saja untuk memberi
yang terbaik bagi sibuah hati tentu nya yang halal dan dalam ridho Allah...saya
bekerja apa saja...namun tentu nya dalam prinsip...
Sampai seiring waktu saya masuk kepintu media...yaitu tv
swasta Dumai Vision...dimana saya lebih enjoy di dalam nya walau harus mengejar
berita...kenapa saya bilang lebih enjoy...karena pada saat saya mengembangkan
sebuah berita saya angap saya membuat satu cerita...karena saya memang suka
berkarya dalam sastra.
Karena saya menganggap seni ini adalah kelembutan dan
keindahan... jiwa seni walau sedikit ada di diri saya...saya suka berpuisi
..mengarang dan berkarya dalam sastra.
Di dalam berkarya saya terkadang terpanggil berbicara jujur ..lembut dan
menganggap satu moment apapun pelajaran dalam tontonan drama.
Mengenai sejarah kesenian nan saya cerita nya tidak banyak
saya suka seni ...seni baca puisi dan mengarang sebuah cerita pendek...namun di
dalam prestasi ...ketika itu saya cuma
mengikuti perlombaan tingkat sekolah di SMA kala itu...saya ingat saya mendapat
nomor urut dua lomba baca puisi tingakat SMA. ...dan untuk mengarang cerpen
.cerpen saya pernah ada sekali menghiasi
sebuah majalah kumpulan cerita pendek (Anita) begitulah nama majalah nya
di zaman saya waktu itu.
Untuk memajukan sebuah seni budaya bukan semudah membalik
telapak tangan...tentunya pertama sekali kita harus mampu mengembalikan
kepercayaan para seniman ...bagaimana hasil karya mereka di hargai dan di
apresiasi...walau dengan cara sederhana..seperti karya mereka di akui...dengan
mungkin memberi reward...membawa mereka atau tidak melupakan mereka dalam
setiap kegiatan seni budaya...yang merupakan bagian hidup mereka...
Bagi saya tidak ada yang berat ..dimana saya mempunyai ke
inginan untuk berusaha dan berkeinginan...dan di landasi kerja sama yang tidak egois.
Harapan saya sederhana...semoga DKD kedepan nya dapat
menjadi wadah yang tepat sasaran bagi insan seni ...
Wasssalam














