Saya
5 org bersaudara dan kebetulan saya anak kelima dari lima bersaudara. Sejak
saya lahir saya sudah diDumai. Saya sekolah dasar di SDN 015 Hangtuah, SMP saya
di SMPN 1 Dumai kemudian SMU saya di Budi Dharma setelah itu saya lanjut ke
sekolah tinggi seni Indonesia ( stsi) sekarang sudah menjadi ISI ( institut
seni Indonesia) yang berada di kota Padang panjang Sumbar jurusan pertama yang
saya ambil adalah jurusan musik akan tetapi saya berpindah mengambil jurusan
tari.
Saya
hanyalah pekerja seni. Kenapa saya tertarik dengan seni ? karena dari
kakek dan nenek sampai ke bapak saya dan juga adik beradik bapak saya adalah
seniman jadi akhirnya mungkin darah seni sudah ada dari lahir, ketika kecil
saya suka menari (breakdance) sehingga akhirnya saya menjadi seorang musisi
ketika saya SMP dan lanjut sampai saya SMU..akhirnya saya melanjutkan ke
jenjang kuliah...jadi seni itu tidak bisa dipisah kan dari kehidupan saya pada
saat itu makanya saya melanjutkan sampai jenjang kuliah untuk lebih mendalami
apa itu seni. Akhir nya di kampus lah saya banyak belajar mulai dari seni
musik,teater,karawitan dan tari.
Alhamdulillah
dengan pengalaman yang saya dapat dikampus saya bisa menerapkan kepada kawan
kawan pencinta seni.Di kampuslah saya akhirnya memahami apa arti sebuah karya
atau komposisi dari sebuah garapan. Dan lebih menghargai lagi dari proses
pengerjaan atau pembuatan sebuah karya.
Kita
dituntut lebih profesional dan disiplin dalam latihan, Itu lah mengapa saya
sampai saat ini masih suka seni karena sebuah proseslah yang sangat mahal.
Karena banyak yang bisa kita ambil dari sebuah proses penggarapan sebuah karya.
Hampir semua bidang seni saya suka akan tetapi saya lebih suka musik dan
tari,sejak saya SMP saya sudah serius menggelutinya akan tetapi lebih serius
lagi ketika kuliah dan sampai saat ini. Karya yang dibuat sudah banyak tetapi
yang seingat saya pernah menjuarai festival tari RRI diTanjung Pinang dengan
judul tarian sayang bini berhasil menjadi juara satu kemudian menjadi
perwakilan Kepri untuk tingkat selanjut nya yang dipertandingkan diBali.
Alhamdulillah kita mendapat juara 2 disana dan banyak lagi karya musik dan tari
yang sudah hasil kan, karya musik yang kita mainkan di acara Dumai expo thn
2018 dengan judul komposisi musik rindu kasih ayah dan jelak. Ada juga
komposisi musik tari yang kita buat, dan mengikuti parade musik daerah di
pekanbaru dengan judul karya syair anak pesisir, dan lain lain.
Motifasi
saya terus berkaya adalah bagaimana generasi muda bisa mencintai musik
tradisional kita dan bagaimana generasi muda ini lebih mengenal musik
tradisional Melayu ini.
Sejauh
saya berkesenian yang paling berkesan adalah ketika kita bersilahturahmi sesama
seniman yang ada di Riau dan luar Riau berbicara dan diskusi soal karya
bagaimana ketika kita proses pembuatan karya karena banyak nilai nilai disiplin
dan tanggung jawab ketika proses pembuatan karya banyak pelajaran yang bisa
kita petik.
Berkesenian
bagi saya tidak pernah ada kata puas, karena dalam berkesenian kita banyak
menghasilkan inovasi yang baru dan unik.
Maka
dari itu seni atau karya tak pernah bisa dinilai dengan angka( uang) atau pun
materi , karena dalam sebuah proses dan karya,ide itu sangat lah mahal.
Bersambung....





